Tulisan ini adalah tulisan ketiga dari rangkaian tulisan mengenai tensor tegangan Cauchy berikut:
- Introduksi tensor tegangan Cauchy
- Membuktikan eksistensi tensor tegangan Cauchy
- Simetrisitas dari tensor tegangan Cauchy
- Tegangan isotrop (spherical part) dan deviatorik serta invariannya
Setelah pada bagian bagian pertama, kita mengenal prinsip Euler-Cauchy yang menjelaskan tentang hubungan aksi reaksi tegangan di internal material yang menjamin kesetimbangan gaya pada partisi sebuah sistem, dilanjutkan dengan bagian kedua yang membuktikan eksistensi tegangan Cauchy melalui tetrahedron Cauchy.
Pada bagian ini saya akan membahas mengenai properti penting dari tensor tegangan, yaitu simetrisitas.
Intermezzo sedikit, pernah melihat gambar diatas ? Mungkin sudah sering ya, karena akhir-akhir sudah banyak gambar-gambar yang menggunakan fractal art. Gambar diatas merupakan gambar fractal yang dibuat dengan formula Mandelbrot (Mandelbrot’s set).
Mandelbrot adalah nama dari matematikawan yang lahir di Polandia dan dididik di Prancis, ia lulus dari sekolah preparatoire di lyon, nyambung ke Ecole Polytechnique 🙄 lalu master di Caltech dan menyelesaikan doktoralnya di University of Paris.
Hal yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa pada sebuah objek yang simetri, tidak perduli seberapapun rumitnya, objek tersebut akan memiliki properti yang sama antara dua partisi objek yang dipisahkan sumbu simetrinya. Oooppss, thats it, kita ga akan bicara soal fractal di posting ini
Kembali ke simetri tensor tegangan, seperti yang kita sudah lihat di postingan sebelumnya, tensor tegangan memiliki sembilan buah variabel. Bila tensor tegangan adalah tensor yang simetris, variabel yang dimiliki tensor ini akan berkurang dari 9 variabel menjadi hanya 6 variabel, karena :
Sehingga :
Sekarang pertanyaannya… Bagaimana membuktikan bahwa tensor tegangan Cauchy itu adalah tensor yang simetrik ?
Review Hukum kekekalan momentum
Sekarang kita ingat-ingat, dari penurunan hukum gerak Newton untuk kondisi dinamik, ada berapa persamaan yang kita punya ? Dua kan !! Persamaan pertama adalah persamaan kesetimbangan gaya (hukum kekekalan momentum), sedangkan persamaan kedua adalah persamaan kesetimbangan momen (hukum kekekalan momen dari momentum).
Hukum kekekalan momentumnya adalah sbb :
Menggunakan hubungan tegangan dan tensor tegangan yang diturunkan di bagian sebelumnya dengan
, sekarang kita dapat mengubah persamaan diatas menjadi
Menggunakan teori divergensi, kita dapat mengubah terms pertama dari bagian kanan persamaan diatas dari integral luas menjadi dalam bentuk integral volume
Karena telah dalam bentuk integral volume semua, maka kita dapat sederhanakan :
Sebelumnya, dalam penurunan rumus tensor tegangan (pada bagian kedua tulisan ini), kita hanya mengaplikasikan hukum kekekalan momentum saja.
Apa yang terjadi, bila kita aplikasikan juga hukum kekekalan momen dari momentum ? Nah ini dia menu utama tulisan ini… selamat menikmati pembuktiannya 😆
Simetri dari tensor tegangan Cauchy
Pertama-tama tentunya kita dapat tuliskan persamaan kesetimbangan momen alias hukum kekekalan momen dari momentum dengan menggunakan hukum kekekalan momentum diatas, cukup dengan mengalikan sebuah vektor yang berlaku pada seluruh titik dari material dari titik tinjauan
Namun kalau kita gunakan dalam bentuk awalnya yang kita dapatkan dari penurunan sebelumnya di posting tentang hukum gerak, maka seharusnya persamaan diatas akan sama dengan persamaan berikut
Perbedaan dari kedua persamaan tersebut hanya pada terms pertama dari bagian kanan persamaan diatas, oleh karena itu kita akan fokuskan untuk menyederhanakan bagian tersebut. Pertama-tama dengan menyederhanakan persamaan dibawah ini :
Persamaan diatas adalah cross product dari dua buah vektor, produknya adalah sebuah vektor, misalnya kita beri nama vektor . Sebuah vektor, seperti kita ketahui, dapat ditransformasi dengan bantuan sebuah tensor.
Ambil contoh bahwa untuk vektor , maka vektor dari produk vektorial tersebut, hasilnya dapat diperoleh melalui tensor
. Oleh karena itu, persamaan diatas dapat ditulis
Sehingga bagian persamaan tersebut dapat diubah dengan bantuan teori divergensi menjadi sbb :
Kini untuk mencari divergensi dari tensor , kita harus menggunakan bentuk indeksial. Untuk memulai tentunya kita harus jabarkan cross product persamaan diatas dalam bentuk indeksial (kalau mau baca lebih jauh soal Einstein notation bisa baca di wikipedia).
Penulisan dalam bentuk indeksial diatas menggunakan bantuan simbol . Ini merupakan simbol yang digunakan untuk produk vektorial bila ingin ditulis dalam bentuk indeksial. Kemudian untuk memudahkan, vektor
ditulis dalam bentuk indeksial
Bila kita perhatikan persamaan tersebut, hanya indeks yang tidak berulang, ini berarti persamaan tersebut hanya ber-orde 1, yaitu vektor, sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dengan mendefinisikan tensor
maka persamaan tersebut menjadi
Maka divergensi dari tensor dapat diturunkan sebagai berikut :
Karena simbol Levi-Civita adalah konstanta, maka turunannya adalah nol, sehingga terms kedua dan ketiga dari persamaan diatas pasti nilainya nol, oleh karena itu sisanya adalah
Jangan lupa bahwa adalah simbol Kronecker-delta. Sehingga akhirnya
menghasilkan 2 terms, yaitu :
- Term 1 :
, ini dapat diterjemahkan menjadi
- Term 2 :
, persamaan ini merupakan double dot product antara tensor orde 3 dan tensor orde 2 yang menghasilkan vektor, sehingga dapat dituliskan
Maka bila dituliskan :
Sekarang bandingkan dengan hukum kekekalan momen dari momentum yang telah kita tuliskan diawal tadi
Kedua persamaan tersebut harusnya sama, tapi disini kita lihat bahwa ada tambahan terms pada penurunan hukum kekekalan momen dari momentum yang divergensinya diturunkan secara langsung tanpa melalui hukum kekekalan momentum. Ini berarti nilai terms tambahan tersebut harus sama dengan nol !!
Apa syarat persamaan diatas sama dengan nol ?
Ya kita cek aja Ubah dulu ke bentuk indeksial yang diperoleh sebelumnya agar mudah penyelesaiannya.
Kemudian perhatikan, disitu kita punya simbol Levi-Civita, simbol ini nilainya tidak sama dengan nol hanya jika indeksnya tidak ada yang berulang, atau dengan kata lain jika :
Berarti hanya ada 3 kemungkinan dimana nilai persamaan tersebut tidak sama nol, kita substitusi untuk variasi nilai . Sekali lagi jangan lupa bahwa kita menggunakan sistem notasi Einstein, sehingga bila dijabarkan :
Nah, disini sudah bisa dilihat bahwa ada persyaratan agar . Ternyata agar persamaan tersebut bernilai nol, maka tegangannya haruslah :
Ini adalah properti penting yang menunjukkan kesimetrisan tensor tegangan !! Sehingga kita peroleh :
Jadi terbukti bahwa tensor tegangan memang tensor simetris, akibat harus terpenuhinya hukum kekekalan momen dari momentum. Oleh karena itu tensor tegangan hanya mempunyai 6 variabel bebas.
Kalau sudah paham soal tensor tegangan ini, setidaknya kita sudah bercerita mengenai apa sih sebenarnya tegangan, ternyata bukan hanya sekedar gaya dibagi per satuan luas aja khan
Sisanya nyambung ke bagian terakhir yo 😎
[…] Introduksi Tensor Tegangan Cauchy (1) Simetrisitas Tensor Tegangan (3) […]