Uji Brazilian – Rangkuman

Uji Brazilian adalah uji yang sangat umum dilakukan untuk menginvestigasi kuat tarik dari material getas seperti beton. Uji ini diperkenalkan di akhir perang dunia ke 2 oleh Carneiro, seorang ahli dari Brazil, tidak heran uji ini sekarang tenar dengan nama uji Brazilian. Pembebanan destruktif dilakukan dengan menekan spesimen silinder, oleh karena itu, uji ini juga […]

Formulasi Uji Brazilian/Uji Belah (2) – Superposisi Solusi Flamant

Posting ini menyambung posting yang lalu mengenai formulasi kuat tarik pada uji Brazilian. Uji Brazilian adalah uji tarik tidak langsung, sejarah singkat uji ini sudah saya tuliskan di posting saya yang lalu juga. Diantara beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengkalkulasi kuat tarik pada uji Brazilian, saya akan gunakan metode tegangan Airy pada sistem koordinat […]

Formulasi Uji Brazilian/Uji Belah (1) – Solusi Michell

Uji Brazilian adalah uji tarik tidak langsung, seringkali juga dikenal dengan nama uji belah. Setelah sebelumnya membahas secara singkat mengenai sejarah uji Brazilian, kali ini saya akan membahas formulasi uji tersebut. Sebagai pengingat, ilustrasi dibawah ini menggambarkan bagaimana pembebanan tekan diberikan pada spesimen silinder di uji Brazilian. Dalam posisi ditidurkan, beban garis diberikan pada spesimen […]

Elastisitas – Fungsi Tegangan Airy

Di tulisan yang lalu,  saya sempat menuliskan gambaran singkat mengenai uji Brazilian/uji belah yang merupakan uji tarik tidak langsung. Seperti saya telah saya singgung juga, saya akan menggunakan superposisi solusi Flamant untuk menurunkan persamaan yang digunakan untuk menghitung kapasitas tarik material getas pada uji Brazilian berikut: Untuk mendapatkan gambaran komplit mengenai solusi Flamant, maka saya […]

Uji Brazilian/Uji Belah – Overview

Uji Brazilian atau seringkali dikenal juga sebagai uji belah (splitting tension test) merupakan salah satu uji yang paling umum digunakan untuk mengetahui kapasitas tarik dari material getas seperti beton. Tidak seperti uji kuat tekan beton, pembebanan tarik tidak dilakukan secara langsung, spesimen berpenampang silinder malah diberikan pembebanan tekan, oleh karena itu uji ini diklasifikasikan sebagai […]

Hukum Konstitutif Elastik – Rangkuman

Material elastik adalah material yang mampu untuk menahan tegangan dan kembali ke kondisi inisialnya saat tegangan tersebut dihilangkan. Tulisan ini merangkum isi pembahasan beberapa posting yang lalu mengenai hukum konstitutif elastik. Untuk material elastik linear, hubungan keduanya dapat diformulasi sebagai berikut: Dimana tegangan dan regangan adalah tensor orde 2 yang simetrik. Dalam hal ini keduanya […]

Hukum Konstitutif Elastik – Isotropic (Formulasi)

Di posting yang lalu mengenai hukum konstitutif elastik untuk material anisotropik, saya telah menjabarkan bahwa matriks kekakuan pada hubungan tegangan dan regangannya memiliki 21 konstanta sebagai berikut: Seperti kita ketahui, untuk material elastik, relasi antara tegangan dan regangannya hanya tergantung dari 2 konstanta saja, yaitu Modulus Young () dan rasio Poisson (), atau Bulk modulus […]